29 Aug 2025

Peran Atasan dalam Suksesnya Pelatihan Karyawan

Bayangkan seorang karyawan, Dimas, baru saja menyelesaikan pelatihan manajemen waktu selama dua hari. Ia kembali ke kantor dengan semangat dan strategi baru. Namun, atasannya, Pak Rudi, bahkan tidak tahu Dimas ikut pelatihan. Tidak ada tindak lanjut, tidak ada ruang diskusi, dan tak ada perubahan dalam ekspektasi kerja. Seminggu kemudian, semua ilmu Dimas lenyap begitu saja.

Ini kisah yang lebih sering terjadi daripada yang kita bayangkan. Terlalu sering, pelatihan dipandang sebagai ‘acara HR’ yang terpisah dari kehidupan kerja sehari-hari. Padahal, banyak studi menunjukkan bahwa dukungan atasan langsung merupakan faktor kunci dalam efektivitas program pelatihan.

Mengapa Peran Atasan Penting?

Pelatihan tidak akan berdampak maksimal jika hanya berhenti di ruang kelas atau platform e-learning. Yang menentukan keberlanjutan dan penerapan dari pelatihan tersebut adalah lingkungan kerja—dan dalam hal ini, atasan memegang peran sentral sebagai fasilitator, pendukung, bahkan role model.

Gallup (2022) menyebutkan bahwa karyawan yang mendapat dukungan langsung dari manajer pasca-pelatihan memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar untuk menerapkan keterampilan baru dibanding yang tidak mendapat dukungan.

Peran Strategis Atasan dalam Siklus Pelatihan
1. Sebelum Pelatihan
  • Membangun motivasi: Diskusikan tujuan pelatihan bersama karyawan. Tanyakan: “Apa yang ingin kamu pelajari dan kenapa itu penting untuk pekerjaanmu?”
  • Menyelaraskan ekspektasi: Hubungkan pelatihan dengan kebutuhan tim atau proyek tertentu.
2. Saat Pelatihan Berlangsung
  • Tunjukkan keterlibatan: Tanyakan progres peserta, beri waktu khusus jika dibutuhkan.
  • Berikan kepercayaan: Biarkan peserta belajar tanpa beban tambahan yang mengganggu fokusnya.
3. Setelah Pelatihan
  • Lakukan debrief: Ajak diskusi informal tentang pengalaman belajar. Apa yang menarik? Apa yang bisa langsung diterapkan?
  • Buat ruang eksperimen: Berikan kesempatan untuk mencoba metode baru, bahkan jika hasilnya belum sempurna.
  • Ukur perubahan: Tanyakan dampaknya terhadap hasil kerja. Hubungkan dengan indikator kinerja nyata.
Transformasi Melalui Dukungan Atasan

Sebuah perusahaan farmasi di Bandung mengadakan pelatihan coaching untuk supervisor lini produksi. Dua minggu pasca pelatihan, para atasan peserta diminta melakukan satu-on-one untuk mendiskusikan penerapan teknik coaching dalam shift harian. Hasilnya signifikan—partisipasi ide dari tim produksi meningkat 30%, dan kesalahan operasional menurun 18% dalam dua bulan.

Tanpa dukungan manajerial, pelatihan itu mungkin hanya jadi proyek formalitas. Tapi ketika atasan mengambil peran aktif, perubahan budaya kerja mulai terasa.

Riset Terkini
  • CIPD (2023): Pelatihan dengan pelibatan manajer menghasilkan efektivitas 55% lebih tinggi dibanding pelatihan tanpa dukungan struktural dari atasan.
  • Harvard Business Review (2021): Perusahaan yang melatih manajer sebagai fasilitator pembelajaran mencatat peningkatan retensi karyawan hingga 24%.
  • LinkedIn Learning (2024): 91% karyawan menyatakan lebih termotivasi belajar jika atasannya ikut terlibat dalam proses pembelajaran mereka.
Tantangan dan Cara Mengatasinya

Tantangan:

  • Atasan terlalu sibuk dan menganggap pelatihan bukan prioritas.
  • Tidak ada sistem yang mendorong keterlibatan manajer.

Solusi:

  • Buat pelatihan terintegrasi dalam performance management.
  • Tetapkan indikator keberhasilan pelatihan juga di level atasan.
  • Berikan pelatihan tentang cara mendukung proses belajar di tempat kerja.

Jika pelatihan adalah kendaraan menuju perubahan, maka atasan adalah sopir yang memastikan perjalanan berlangsung. Tanpa peran aktif mereka, pelatihan bisa kehilangan arah atau bahkan tidak berjalan sama sekali.

Sudahkah Anda, sebagai pemimpin, menjadi jembatan antara pelatihan dan penerapan nyata di tempat kerja?

Referensi
  1. Gallup. (2022). Managers Are the Key to Successful Employee Learning.
  2. CIPD. (2023). Learning and Skills at Work Survey.
  3. Harvard Business Review. (2021). The Leader’s Role in Learning.
  4. LinkedIn Learning. (2024). Workplace Learning Report.

Penulis: Irfiani Triastari – Research & Development, Insight Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *